Parenting Islami: Mendidik Anak Berdasarkan Al-Quran (Q.S Luqman: 13-18)


Pertama-tama saya ingin mengucapkan terimakasih karana telah bersudi hati membaca tulisan saya. Kemudian, saya ingin mengucapkan kata maaf apabila yang saya tuliskan ini terdapat kesalahan atau kejanggalan. Saya hanya membagikan pendapat saya setelah membaca beberapa ayat Al-Quran terkait nasihat dalam mendidik anak dan membaca berbagai referensi lalu berusaha menuliskannya dengan singkat, padat, dan jelas agar pembaca sekalian mengerti dan tidak bosan karena kepanjangan, mengingat minat baca masyarakat yang rendah hehe

Baiklah, ilmu parenting ini saya dapatkan dari Al-Quran, tepatnya pada Surah Luqman ayat 13-18. Ini adalah nasihat Luqman kepada anaknya yang Allah cantumkan di Al-Quran dengan sangat indah. Yang tidak menutup kemungkinan kita semua dapat mempraktikannya dalam mendidik buah hati. Langsung saja:

Tauhid (Meng-Esakan Allah)

"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar" (Q.S Luman: 13)

Hal pertama yang wajib orang tua ajarkan kepada anaknya ialah Tauhid bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah. Ayah dan Bunda bisa mempraktikkannya dengan:
- Di dalam islam sendiri kita sudah tahu bahwa wajib mengadzani anak yang baru lahir, secara tidak langsung kita telah mengajarkan tauhid kepada anak
- mengajak anak melihat alam misalnya langit, bulan dan matahari, mengatakan bahwa benda itu semua Allah yang ciptakan. Sering-seringlah bercerita tentang kehebatan Allah
- Jika Ayah dan Bunda memberikan anak mainan atau makanan, sampaikan bahwa itu semua rezeki dari Allah

Berbuat Baik kepada Orang tua dan Bersyukur

"Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu" (Q.S Luman: 14)

"Dan jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan" (Q.S Luman: 15)

Ayah dan Bunda bisa mengajarkan anak dengan:
-mencontohkan bagaimana ayah dan bunda bersikap kepada nenek dan kakek baik itu akhlak dalam bertingkah maupun dalam merawat
-memberi cinta dan kehangatan kepada anak, misalnya memuji anak atau memeluk anak
-mengajak anak untuk bersyukur dengan mengucapkan alhamdulillah bila dapat membeli sesuatu
-mengatakan bahwa jika kita bersyukur, Allah akan senang dan Allah akan tambahkan nikmat-Nya

Percaya bahwa Allah selalu Mengawasi

"(Luqman berkata), "Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhya Allah Maha halus, Maha teliti" (Q.S Luman: 16)

Ayah dan Bunda bisa mengajarkan anak dengan:
- Mengatakan kepada anak bahwa Allah mengetahui semua yang kita lakukan
- Mengatakan kepada anak bahwa disisinya ada dua malaikat yang selalu siap mencatat perbuatannya
- memperkenalkan kepada anak tentang surga dan neraka. Bahwa apa yang kita lakukan nanti akan mendapat balasan
- mengajak anak untuk membuat jurnal atau diary sehingga ia bisa mengetahui hal baik atau buruk yang telah dilakukannya hari ini. Selain itu, menulis jurnal juga bisa menambah kreatifitas anak

Mendirikan Shalat dan Bersabar

"Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting" (Q.S Luman: 17)

Ayah dan Bunda bisa mengajarkan anak dengan:
- Mengajak anak untuk shalat bersama, walaupun anak hanya mengikuti gerakannya
- Mengajarkan anak untuk menghargai waktu shalat, misalnya mematikan televisi atau menyimpan handphone saat adzan berkumandang
-  Mendidik anak agar tidak mengeluh, bahwa semuanya bisa dikerjakan. Jika sudah lelah tidak apa-apa istirahat sebentar. Misal lelah dalam belajar tidak apa-apa jika ingin istirahat
- Mendidik anak agar bisa bersabar. Misal bersabar ketika  sedang mengantri atau sabar ketika menunggu. Maka dari itu saya sarankan supaya ayah dan bunda tidak harus selalu langsung memenuhi keinginan anak. Sesekali buatlah anak menunggu. Contohnya, bentar ya nak bunda mau nyapu rumah dulu, nanti kita lanjutkan mainnya lagi"

Bersikap Rendah Hati

"Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri" (Q.S Luqman: 18)

Ayah dan Bunda bisa mengajarkan anak dengan:
- mencontohkan bersikap baik kepada semua orang, kepada kerabat maupun tetangga
- mengajarkan anak agar terbiasa mengucap tiga kata ajaib : maaf, tolong, dan terimakasih
- berbicara dengan lemah lembut kepada semua orang
- menghormati tamu yang datang ke rumah dengan menyalaminya, bersikap sopan, dan tidak mengeraskan suara

Comments

Popular posts from this blog

Toxic Relationship: Kasih Sayang dalam Lubang Jebakan

RANDOM FACT ABOUT ME

Selamat ulang tahun, aku.