PENGANTIN SYURGA KAMI, INSYAALLAH.


Sangat terenyuh...

Ketika 19 Juli kembali menyapa

Dua  tahun berlalu sejak hari bersejarah penuh isak itu
Sakitnya sudah reda
Digantikan oleh ikhlas yang setiap hari kami ikhtiarkan

Hari itu kami terduduk
Meronta
Berkata bahwa Allah tidak adil

Bagaimana mungkin?
Calon pengantin dambaan kami tidak menepati janjinya..

kurang lebih dalam kurun satu bulan lagi
Hanya menunggu beliau pulih
seluruhnya sudah di persiapkan
mulai dari akad hingga resepsi

Namun, berbeda
sangat berbeda dari apa yang kami rencanakan

kau tahu apa?

Bukan

Bukan hari bahagia penuh tawa
Melainkan hari pilu penuh isak

Bukan janur kuning melengkung yang indah
Melainkan bendera kuning yang merunduk

Bukan papan ucapan merah dari petinggi yang meriah
Melainkan papan ucapan hitam yang berduka

Bukan tenda berbalut kain maroon yang tertegak
Melainkan tenda tak berbalut yang mendadak

Bukan sebuah surat yang di cetak untuk mengundang
Melainkan sebuah buku yang dicetak untuk mengenang

Bukan dua mempelai yang bersanding
Melainkan satu mempelai yang terbujur

Hari itu

Bukan gaun pengantin yang beliau kenakan
Melainkan kain putih yang membungkus

Tapi sungguh...
Beliau tetap cantik
Sangat cantik

Hari itu
Kami sangat terpukul
Tak sanggup berpijak
Jiwa kami tergoncang
Menyangkal
Mempertanyakan
Mengapa Allah tega
Bukankah hanya menghitung hari menjelang hari bahagianya?

Benar
Kami kalap
Kami salah
Perihnya hati karena ditinggal yang terkasih
Membuat kami sulit berpikir jernih

Kami hanya memandang dari sudut pandang kami,
Orang yang ditinggal
bagaimana bisa melewati hari selanjutnya
Tanpa beliau

Kami lupa
Kami tidak memandang dari sudut pandang beliau
Orang yang pergi

Padahal, sebenarnya
Jika dilihat dari masa kini

Hari itu
Beliau memenuhi janjinya yang lebih penting
Jauh lebih penting dari  janjinya kepada kami
Menemui Sang Khalik
Sesuai Surah Ali Imran: 185 "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati"

Dan hari itu

Satu hal yang sangat istimewa
Keberuntungan saya dapat mengiring nafas terakhirnya
Momen yang sangat haru
Beliau mengucap kalimat syahadat
Lalu pergi dengan senyum terbaiknya

Kita tidak tahu, hari itu
Mungkin...
Entah berapa ribu malaikat yang ikut menjemputnya untuk berpulang
Entah kebahagiaan seperti apa yang telah Allah janjikan padanya
Jauh dari kebahagiaan yang sudah beliau dapatkan di dunia

Beliau orang baik
Sangat baik
Kerendahan hatinya dalan memberi
Keramahannya pada setiap orang
Bakti yang luar biasa kepada kedua orang tuanya
Kasih sayang yang besar kepada orang sekitarnya
Ringan tangannya dalam membantu, bahkan dengan orang yang tak dikenalnya sekalipun

Satu hal lagi yang istimewa dari baiknya hati beliau
Beliau bahkan tidak mementingkan kebahagiaan dirinya
Melainkan orang terdekatnya
Apapun akan beliau lakukan
Demi kebahagiaan orang disekitarnya
Iya, kebahagiaan kami

Kami banyak belajar dari beliau
Sangat banyak
Kami yakin
Beliau sudah senang
Sudah tenang
Tinggal kami disini
Yang masih belum jelas
Entah bekal apa yang nanti akan dibawa
Akankah bisa pulang dengan khusnul khatimah

Hari ini
Dua tahun kami mengenang kepergian beliau
Siapapun kamu
yang sudah mengenalnya
Ataupun yang baru mengenalnya lewat tulisan ini
Maukah kamu memberi sebuah hadiah untuknya?

Sederhana

Hanya membacakan sebuah surah
Sebuah surah yang indah
Sangat indah
Untuk mengenangnya

Alfatihah





   

Comments

Popular posts from this blog

Toxic Relationship: Kasih Sayang dalam Lubang Jebakan

RANDOM FACT ABOUT ME

Selamat ulang tahun, aku.